Surabaya

Senin - Jumat 13.00 - 21.00 | Sabtu: 10.00 - 18.00

6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Treatment Botox

6 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Treatment Botox

Wednesday, 25 Sep 2024
Setelah menjalani perawatan botox, penting untuk memahami beberapa pantangan agar hasil yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal. Botox bekerja dengan cara mengendurkan otot di area wajah untuk mengurangi tampilan kerutan dan garis halus. Namun, ada beberapa tindakan yang dapat menghambat efektivitas botox atau bahkan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Berikut ini adalah 6 hal yang tidak boleh dilakukan setelah treatment botox.

1. Makan Makanan Pedas

Makanan pedas memang menggugah selera, tetapi setelah melakukan treatment botox, sebaiknya hindari makanan jenis ini. Makanan pedas dapat meningkatkan aliran darah di wajah, yang bisa mengganggu proses penyebaran botox di area yang ditargetkan. Hal ini dapat mempengaruhi hasil akhir dari perawatan, membuat distribusi botox tidak merata, dan mengurangi efektivitasnya.

Selain itu, makanan pedas dapat memicu peradangan di sekitar area suntikan, memperburuk pembengkakan, atau iritasi yang mungkin muncul setelah treatment. Jadi, untuk sementara waktu, hindarilah makanan dengan bumbu pedas hingga setidaknya 24 jam setelah perawatan.

2. Minum Minuman Beralkohol

Alkohol dapat memperlebar pembuluh darah, yang dapat menyebabkan memar di sekitar area yang disuntik. Mengonsumsi alkohol setelah treatment botox juga dapat meningkatkan risiko pembengkakan dan iritasi, yang pada akhirnya mengurangi keindahan hasil botox.

Untuk menjaga hasil yang optimal, disarankan untuk tidak mengonsumsi minuman beralkohol selama setidaknya 24 hingga 48 jam setelah prosedur. Tubuh membutuhkan waktu untuk memproses botox dengan baik tanpa gangguan dari efek alkohol yang dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan kondisi kulit.

3. Olahraga Terlalu Berat

Meskipun olahraga memiliki banyak manfaat kesehatan, setelah menjalani treatment botox, Anda harus menghindari aktivitas fisik yang terlalu berat. Olahraga intens dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat aliran darah, yang berisiko membuat botox menyebar ke area yang tidak diinginkan.

Selain itu, keringat berlebih akibat olahraga dapat memperburuk kondisi kulit yang baru saja mendapatkan suntikan, meningkatkan risiko infeksi atau iritasi. Oleh karena itu, sebaiknya tunda olahraga berat selama 24 hingga 48 jam setelah perawatan botox untuk memastikan botox terserap dengan baik dan memberikan hasil yang maksimal.

4. Dipijat atau Terkena Tekanan dari Jilbab

Tekanan pada area yang disuntik botox, seperti dipijat atau tertekan oleh benda seperti jilbab, helm, atau bahkan tangan, dapat mengganggu proses penyebaran botox. Hal ini dapat menyebabkan distribusi botox tidak merata dan berpotensi menghasilkan efek yang tidak diinginkan, seperti perubahan pada otot wajah yang tidak sesuai.

Setelah perawatan botox, sangat disarankan untuk tidak memijat, menyentuh, atau memberikan tekanan pada wajah setidaknya selama 24 jam. Ini termasuk menghindari mengenakan jilbab yang terlalu ketat, topi, atau benda lain yang dapat menekan area wajah yang telah diinjeksikan.

5. Tidur dalam Posisi Miring

Posisi tidur juga sangat penting setelah treatment botox. Tidur dengan posisi miring dapat memberikan tekanan pada area wajah yang disuntik, yang berisiko menyebabkan botox menyebar ke area yang tidak diinginkan. Tekanan ini bisa mengubah hasil akhir dan mempengaruhi simetri wajah.

Sebaikanya tidur dengan posisi telentang selama setidaknya 1 hingga 2 malam setelah perawatan. Ini akan membantu memastikan botox tetap di tempatnya dan bekerja secara efektif untuk memberikan hasil yang optimal.

6. Minum Vitamin E

Vitamin E dikenal sebagai suplemen yang baik untuk kesehatan kulit, tetapi setelah treatment botox, sebaiknya hindari mengonsumsi vitamin ini sementara waktu. Vitamin E memiliki efek pengencer darah yang dapat meningkatkan risiko memar dan pendarahan di sekitar area suntikan.

Jika Anda rutin mengonsumsi suplemen Vitamin E atau suplemen pengencer darah lainnya, seperti aspirin atau omega-3, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum melanjutkannya setelah prosedur botox. Umumnya, Anda perlu menghentikan penggunaan vitamin E selama beberapa hari sebelum dan setelah prosedur untuk meminimalisir risiko komplikasi.

Kesimpulan

Botox adalah perawatan yang efektif untuk mengurangi tampilan kerutan dan garis halus, tetapi hasil optimal hanya dapat dicapai jika Anda mengikuti anjuran perawatan pasca-prosedur dengan baik. Menghindari makanan pedas, alkohol, olahraga berat, tekanan pada area wajah, tidur miring, dan mengonsumsi vitamin E dapat membantu menjaga hasil botox yang maksimal.

Jika Anda sedang mencari klinik terpercaya untuk melakukan perawatan botox, Klinik dr. Ratna adalah pilihan yang tepat. Dengan dermatologist yang berpengalaman dan menggunakan teknologi terkini, Klinik dr. Ratna menawarkan berbagai perawatan kecantikan berkualitas, termasuk botox. Setiap prosedur dilakukan dengan hati-hati dan didampingi oleh dokter spesialis profesional untuk memastikan Anda mendapatkan hasil yang terbaik sesuai kebutuhan Anda.

Hubungi Klinik dr Ratna untuk Dapatkan Treatment Botox Wajah Oleh Dokter Kecantikan Profesional!

Kunjungi Klinik dr Ratna dan temukan layanan medis kebutuhan Anda bersama dokter kecantikan dan dermatologist terbaik kami. Buat janji temu sekarang!

Artikel Terkait

Kondisi Medis yang Dapat Diperbaiki dengan Operasi Kelopak Mata (Blepharoplasty)

Operasi kelopak mata atau dikenal dengan istilah medis bleph...

Mengenal Suntik Botox dan Fungsinya Dalam Mengurangi Kerutan di Wajah

Suntik Botox telah menjadi salah satu prosedur kecantikan ya...

Apa Saja Jenis Operasi Blepharoplasty? Pilih yang Tepat untuk Kebutuhan Anda

Blepharoplasty atau operasi kelopak mata merupakan prosedur ...

Manfaat Double Eyelid Surgery, Solusi untuk Kelopak Mata yang Lebih Indah

Double eyelid surgery atau operasi kelopak mata ganda menjad...

Send Message